Senin, 22 Maret 2010

Rasa Kemanusiaan Dampak Perubahan Jadwal KRL

RASA KEMANUSIAAN DAMPAK PERUBAHAN JADWAL KRL
Jalur Serpong – Tanah Abang


Bagi Roker serpong - sudimara - Pondokranji dan Tanah Abang, cobalah mengamati kondisi KRL jalur serpong – tanah abang (PP) mulai dari pagi di stasiun sudimara dan pondok ranji serta sore hari dari tanah abang dan palmerah. Kondisi saat ini makin lama makin tidak manusiawi. Penumpang berjejal-jejal baik di kelas KRL ekonomi, ekonomi AC maupun express AC. Penumpang yang semula membayar lebih dengan naik express AC maupun AC Ekonomi yang berharap pelayanan lebih ternyata harus merasakan pelayanan yang sama di hapir semua kelas (sama-sama berjubel dan panas karena AC menjadi tidak terasa akibat padatnya penumpang). Sudah jamak rasanya mendengar penumpang-penumpang yang mengeluh karena makin hari semakin tidak nyaman. Bahkan tidak jarang ibu-ibu hamil yang seharusnya diberikan kenyamanan di KRL Ekspress harus berjuang untuk berdesak-desakan untuk mendapatkan ruang berdiri di KRL ekspress.

Saya menduga perubahan ini karena dampak perubahan jadwal KRL pada tanggal 1 Maret 2010. Hal ini karena jadwal yang semula 10 - 20 menit KRL tersedia dirubah menjadi 20-30 menit sekali dan berlaku untuk semua pilihan. Jadi ketika ada orang ketinggalan kereta di pagi hari maka perubahan jadwal diatas memaksa orang itu harus naik KRL (apapun kelasnya) 20 menit berikutnya.

Berikut gambaran dari sisi keberangkatan Stasiun Sudimara Pukul 06.30:

Alternatif perjalanan sebelum perubahan jadwal:
Jika melihat jadwal sebelumnya, ketika ada orang ketinggalan naik satu KRL (misalnya) express AC jam 06.30 maka dia akan naik kereta rangkas jam 06.35, kalau misalkan lolos bisa naik depok ekspress jam 06.40, masih lolos lagi bisa naik rangkas yang kedua 06.50, masih lolos lagi bisa naik express kota jam 07.15, masih lolos lagi naik ciujung jam 07.30.

Alternatif perjalanan setelah perubahan jadwal:
Bandingkan dengan kondisi saat ini, kalau orang ketinggalan naik KRL express jam 06.30 orang baru bisa naik depok ekspress jam 06.50, kalau ketinggalan orang dipaksa naik rangkas jam 07.00 atau kalau tidak terpaksa harus menunggu express kota pukul 07.20, kalau ketinggalan lagi maka naik ekonomi AC Ciujung pukul 07.40.
Dilihat dari jadwal diatas (pengalaman pribadi) maka sebelum perubahan jadwal, orang akan memiliki opsi apakah akan menaiki kereta express selanjutnya atau menaiki kereta ekonomi rangkasbitung karena harus tergesa-gesa. Hal ini karena interval waktu ketersediaan Kereta di pagi hari sebelum perubahan jadwal yang dekat (tidak lebih dari 15 menit).

Nah, kalau setelah perubahan jadwal ternyata secara tak disengaja calon penumpang akan dipaksa memilih kereta selanjutnya (ketika ketinggalan kereta) apapun kelasnya baik rangkas bitung atau express jika tidak calon penumpang tersebut harus bersiap menerima konsekwensinya menunggu 20 – 30 menit dengan resiko terlambat ngantor.


Apakah perubahan jadwal ini ditujukan untuk memaksimalkan dan pemerataan daya angkut KRL saat ini? rasanya jika tujuannya adalah itu, kurang bijak jika PT KAI mengorbankan kenyamanan dan aspek kemanusiaan dari moda transportasi yang namanya “KRL”. Sebaiknya tetap tersedia opsi memilih apakah calon penumpang akan naik ekonomi sampai dengan kelas express dengan membayar lebih untuk faktor kenyamanan dan keamanan tetap diakomodir oleh PT. KAI. Perlu digarisbawahi bahwa jika memang PT KA tidak bisa membedakan pelayanan antara KRL Ekspress, Ekonomi AC dan Ekonomi panas maka lebih baik harganya disamaratakan. Seharusnya orang membayar lebih untuk pelayanan yang lebih. Dan perlu perhatikan rasakemansiaan bagi penumpang haruslah tetap diprioritaskan.

About Me

Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
Blog Ini Adalah Blog Yang Berisi Coretan Bebas Seorang Warga Yang Awam Akan Dunia Maya Sebuah blog untuk mencurahkan pikiran-pikirannnya. entah itu pikiran bermanfaat ataupun ide-ide konyol yang muncul secara tiba-tiba.