Akhir-akhir ini di media massa muncul headline BLT untuk mahasiswa, apalagi pemberian BLT ini muncul bersamaan dengan kasus-kasus bentrokan mahasiswa dengan polisi. Saya mungkin tidak akan membahas benar atau tidaknya isu ini, namun yang saya cermati adalah manfaat BLT ini.
Dahulu ketika penulis masih kuliah, nilai BLT ini tentu sangat signifikan. Karena nominal BLT yang diberikan saat ini setara dengan pembayaran SPP satu semester. Namun kondisi saat ini, rasanya kok nominal seperti itu masih jauh dari meringankan. Sebab jika menilik beban er semester yang ditanggung mahasiswa mencapai 3 atau 4 kali lipat dari BLT yang diberikan.
Bagi saya sih nama atau mungkin program BLT ini sebaiknya disubstitusi/diganti menjadi beasiswa saja. Karena kesannya BLT kok rasanya sementara (insidental) saja hanya untuk mengurangi shock akibat kenaikan BBM, nah kalau beasiswa kan bisa lebih continue. Selain itu target beasiswa tidak hanya bertumpu pada kemiskinan saja namun juga bertumpu pada aspek intelegensi. Hal ini justru lebih mendidik mahasiswa untuk selalu berbuat yang terbaik. Namun tidak pula menghilangkan 100% proprsi bagi mereka yang benar-benar tidak mampu.
Senin, 02 Juni 2008
Stop Budaya Kekerasan
Pada Hari Ini saya membaca berita di detik.com, berbagai pihak mengecam FPI sebagai pihak yang dianggap bersalah dalam kejadian minggu kemarin (1 Juni 2008) di Monas. Menurut saya sih hal-hal berbau kekerasan seperti ini sebaiknya segera dihilangkan. Kenapa saat ini terlalu banyak orang-orang yang mengedepankan kekuatan disbanding dengan akal pikirannya. Bukankan keunggulan manusia dibandingkan dengan mahluk lain itu adalah di Akal dan Budi Pekertinya?
Selain FPI, saat ini juga mulai muncul budaya kekerasan di kalangan mahasiswa. Bentrokan mahasiswa sepertinya sudah menjadi santapan sehari-hari untuk pemberitaan di berbagai media. Mulai dari bentrok antara mahasiswa dengan polisi ataupun yang paling konyol mahasiswa dengan mahasiswa. kayaknya seolah-olah kok kayak main game perang saja. hehehe.
Untuk apa sih kita saling bentrok? toh kalau bentrok yang rugi rakyat kecil juga. para pedagang kaki lima kehilangan dagangannya karena rusak di acak-acak? belum lagi yang masuk rumah sakit atau di tahan. apakah setelah itu mereka disambut bak pahlawan? yang ada pihak keluarga harus menanggung biaya perawatan dan ikut menjadi korban mental yang tertekan.
Lebih baik mari adu argumen, pecahkan solusi bersama-sama. toh bila tidak mencapai kesepakatan mari saling legowo dan berbesar hati. siapa tau ada hikmah disana. Mari kita mendidik diri kita untuk bersabar dan perpikir smart.
Demikian tulisan di senja ini.
Semoga Mencerahkan
Salam,
Selain FPI, saat ini juga mulai muncul budaya kekerasan di kalangan mahasiswa. Bentrokan mahasiswa sepertinya sudah menjadi santapan sehari-hari untuk pemberitaan di berbagai media. Mulai dari bentrok antara mahasiswa dengan polisi ataupun yang paling konyol mahasiswa dengan mahasiswa. kayaknya seolah-olah kok kayak main game perang saja. hehehe.
Untuk apa sih kita saling bentrok? toh kalau bentrok yang rugi rakyat kecil juga. para pedagang kaki lima kehilangan dagangannya karena rusak di acak-acak? belum lagi yang masuk rumah sakit atau di tahan. apakah setelah itu mereka disambut bak pahlawan? yang ada pihak keluarga harus menanggung biaya perawatan dan ikut menjadi korban mental yang tertekan.
Lebih baik mari adu argumen, pecahkan solusi bersama-sama. toh bila tidak mencapai kesepakatan mari saling legowo dan berbesar hati. siapa tau ada hikmah disana. Mari kita mendidik diri kita untuk bersabar dan perpikir smart.
Demikian tulisan di senja ini.
Semoga Mencerahkan
Salam,
Langganan:
Postingan (Atom)
About Me
- Uraian:
- Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
- Blog Ini Adalah Blog Yang Berisi Coretan Bebas Seorang Warga Yang Awam Akan Dunia Maya Sebuah blog untuk mencurahkan pikiran-pikirannnya. entah itu pikiran bermanfaat ataupun ide-ide konyol yang muncul secara tiba-tiba.