Selasa, 25 Agustus 2009

Ramadhan Bulan Bebas Rokok


Disadari atau tidak bulan Ramadhan merupakan periode panjang bagi perokok untuk libur dari kegiatan rutin merokok setidaknya untuk siang hari. Coba lihat tempat-tempat umum di sekitar anda, sangatharang ditemui bau rokok yang sangat menyebalkan itu. Hal ini sangat kontras ketika hari bebas rokok sedunia diterapkan. Alih-alih bebas rokok, yang terjadi malah tidak ada pengurangan asap rokok di tempat umum.

Semoga bulan ini menjadi penyejuk bagi orang-orang yang terganggu akan asap rokok dan menjadi treatment terbaik bagi orang-orang yang ingin berhenti merokok.
Marhaban ya Ramadhan


Kamis, 06 Agustus 2009

Jangan Anggap Enteng Flu

Menurut sumber berita di beberapa mass media, saat ini flu yang menyerang beberapa daerah sudah digolongkan sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa). Sungguh menakjubkan penyakit flu yang dahulu semasa saya kecil dianggap oleh masyarakat awam sebagai penyakit sepele menjadi penyakit yang mematikan atau bisa mewabah di seantero bumi ini.

Rasanya pandangan meremehkan flu di negri ini perlu di reformasi, jangan selalu mengentengkan namun jangan pula terlalu paranoid. Selama ini berdasarkan pengalaman saya orang akan menganggap enteng jika flu mendera, menganggap nanti pasti sembuh sendiri tanpa diobati. Hal ini yang biasanya menimbulkan kejadian fatal ketika sakit bertambah parah dan tidak bisa ditolong baik oleh dokter ahli sekalipun.

Jika kita menilik sejarah, virus flu bukanlah virus dengan korban segelintir orang. Pada tahun 1918 – 1919 di spanyol terjadi pandemic (kasus penyakit yang menjangkiti area tertentu dengan jumlah korban signifikan) flu yang menyebabkan 20 – 100 juta kematian manusia. Penyebabnya tak lain adalah virus flu H1N1.

Sejarah di atas sebagai gambaran begitu ganasnya virus H1N1, padahal H1N1 saat ini sedang mewabah di dunia. Akankah korban yang terjadi sebesar tahun 1918? Hanya tuhan yang tahu. Namun tentu kondisi saat ini tidak bisa disamakan dengan kondisi tahun 1918. Pengetahuan dan peralatan medis tidak sehabat saat ini. Kerjasama antar Negara saat itu juga jauh lebih minim karena bersamaan dengan perang dunia I.

Faktor yan mencegah adalah diri kita sendiri. Seberapa baik kita menjaga pola hidup sehat dan memberikan treatment pencegahan terhadap flu adalah kunci utama. Sudah saatnya kita tidak menganggap enteng virus flu. Saling sharing informasi mengenai virus ini sangat membantu (analogi yg sama tahun 1918, sarana komunikasi saat itu untuk bertukar informasi tidak sebaik saat ini).

Kehilangan Seorang Lagi

Tadi pagi begitu bangun tidur dan melihat TV satu lagi salah seorang seniman besar yang dikagumi karya-karyanya telah terbang ke alam baka, sang burung camar julukannya. selamat jalan WS Rendra, semoga semua amal perbuatanmu diterima disisinya dan karya-karya besarmu abadi untuk selalu dikenang.

Selasa, 04 Agustus 2009

Tips Hemat Transportasi Bandara Ke Bintaro

Kebetulan saya adalah warga seputaran Bintaro, walau tidak berada di kompleks Bintaro Jaya, saya sering pulang pergi dari Bandara Soekarno Hatta dan sebaliknya. Berikut saya paparkan alternatif dari yang termahal sampai dengan termurah atas pilihan moda transportasi yang ada antara lain:


Tarif termahal (Moda Transportasi Taxi)
Biaya yang harus disediakan berada dikisaran Rp120 ribu s.d Rp150 ribu.

Tarif Medium (Moda Transportasi Campuran Travel dan Taxi)
Sebagai informasi, saat ini sudah terdapat beberapa travel yang melayani perjalanan antara Bintaro dan Bandara, namun bagi yang berlokasi diseputaran Bintaro, perlu tambahan moda transportasi yang mengantarkan dari dan ke (rumah dan titik agen travel tersebut). Salah satu agen travel yang saat ini beroperasi adalah x-trans dengan lokasi di Bintaro Trade Center. Tarif yang berlaku saat ini dengan travel tersebut adalah Rp35 ribu rupiah, dan jika ditambah dengan biaya taxi dari rumah ke BTC sebesar Rp20 ribu maka total biaya yang diperlukan untuk berangkat sebesar Rp55 ribu. Jadi dengan gabungan antara taxi dan travel biaya yang diperlukan dari bandara ke Bintaro dikisaran Rp50ribu s.d Rp60 ribu.

Tarif Hemat (Moda Transportasi Campuran Bus Bandara + KRL + Ojek/angkot)
Jika dirasa tariff medium masih mahal, maka pembaca dapat memilih moda transportasi hemat ini. Yaitu dengan menaiki Bus Bandara jurusan Lebak Bulus atau Gambir dengan biaya Rp20 ribu. Bagi yang mengambil jurusan Lebakbulus pembaca dapat turun di tengah perjalanan di lokasi stasiun palmerah. Sementara bagi yang memilih jurusan gambir dapat turun di fly over stasiun Tanah Abang. Dari Palmerah atau Tanah Abang perjalanan dilanjutkan dengan moda transportasi KRL baik yang ekonomi maupun AC. Ambil kasus menggunakan KRL ekonomi ciujung, maka biaya yang dibutuhkan sebesar Rp4.500,-. Setelah naik KRL pembaca dapat turun di stasiun Pondokranji maupun Sudimara dan melanjutkan perjalanan dengan ojek dengan estimasi biaya Rp5.000,- atau lebih murah naik angkot hanya Rp2.000,- sampai depan rumah. Jadi total biaya yang diperlukan berkisar antara Rp25 ribu s.d 35 ribu.

Demikian tulisan ini semoga dapat membantu perjalanan anda.
Salam,

About Me

Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
Blog Ini Adalah Blog Yang Berisi Coretan Bebas Seorang Warga Yang Awam Akan Dunia Maya Sebuah blog untuk mencurahkan pikiran-pikirannnya. entah itu pikiran bermanfaat ataupun ide-ide konyol yang muncul secara tiba-tiba.